Tugas
individu
PERENCANAAN PEMBELAJARANIKEM
(Model
Pembelajaran PAIKEM)

OLEH
:
Zainuddin
A1B3
12 009
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini mengenai “Model Pembelajaran PAIKEM” sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas matakuliah Perencanaan Pembelajaran. Saya menyusun makalah ini mencoba memberikan suatu pemahaman yang berguna untuk pembaca. Serta mengembangkan minat untuk mempelajarinya
Harapan saya semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya khususnya untuk teman-teman PGSD UHO dan teman-teman yang memiliki
backgraund pendidikan. Saya menyadadari bahwa ini bukanlah kitab suci Alqur’an
yang pada halaman awalnya telah menyatakan tidak ada sedikitpun keraguan
didalamnya. Namun masih sangat rapuh dan jau dari kata sempurna. Sehingga
kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR
ISI......................................................................................................................... ii
BAB
I
PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah...................................................................................................... 1
C.
Tujuan........................................................................................................................ 1
BAB
II
PEMBAHASAN................................................................................................................... 2
A.
Pengertian
Model Pembelajaran PAIKEM................................................................ 2
B. Makna Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan.............. 3
BAB
III
PENUTUP............................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan................................................................................................................ 8
B.
Saran.......................................................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................... iii
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sudah menjadi tuntunan dan
kebutuhan bagi seorang pendidik untuk selalu mengembangkan profesionalismenya
menjadi seorang guru. Salah satu wujud profesional pendidik adalah bagaiman ia
mampu melaksanakan proses pembelajaran secara baik sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara optimal, efektif dan efisien. Untuk mencapai proses
pembelajaran yang baik, tentu haris didukung dengan pengetahuan dan pemahaman
terkait dengan teori dan konsep pembelajaran yang relevan dengan tuntunan dan
kebutuhan jaman. Secara ideal pendidikan juga harus mengandung unsur
pengembangan pemahaman serta karakter diri. Maka disinilah pentingnya dibahas
mengenai model pembelajaran PAIKEM agar peserta didik mampu mengalami
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
B. Rumusan
Masalah
I.
Apa
pengertian model pembelajaran PAIKEM
II.
Apa
makna pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
C.
Tujuan
I.
Untuk
mengetahui pengertian model pembelajaran PAIKEM
II.
Untuk mengetahui
apa makna pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efisien dan menyenangkan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Model Pembelajaran PAIKEM
Menurut
Tarmizi (2009) dalam La Iru dan La Ode Safiun Arihi (2012:96) PAIKEM adalah
singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Aktif yang dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
mampu menciptakan suasana yang sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. Menurut hasil penelitian, tingginya
waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar.keadaan aktif dan
menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif yaitu tidak
menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran
berlangsung sebab pembelajaran memiliki sejumblah tujuan pembelajaran
yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tapi tidak
efektif, pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa . secara garis
besar PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut:
1.
Siswa yang terlibat
dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka
dengan menekan pada belajar melalui berbuat
2.
Guru menggunakan
berbagai macam alat bantu dan berbagai macam cara dalam membangkitkan semangat,
termaksud menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan
pembelajaran menarik, menyenangkan dan cocok bagi siswa
3.
Guru mengatur kelas
dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan
“pojok bacaan)
4.
Guru menerapkan cara
mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif termaksud cara belajar kelompok
5.
Guru mendorong siswa
untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan
siswadalam menciptakan lingkungan sekolahnya. PAIKEM diperhatikan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada
saat yang sama, gambaran tersebut menunjukan kemampuan yang perlu dikuasai guru
untuk menciptakan keadaan tersebut.
B. Makna
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan
Pembelajaran Aktif, inovatif, kreatif, efektif
dan menyenangkan merupakan salah satu pembelajaran yang ideal karena dengan
menggunakan model pembelajaran PAIKEM, siswa dapat mendapatkan ide-ide
sendiri dalam proses pembelajaran dengan
pendekatan dilingkungan sekitar mereka.
1.
Aktif
Hamzah
B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:10), konsep pembelajaran aktif bukanlah tujuan dari kegiatan pembelajaran
tetapi merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk menoptimalkan proses
pembelajaran. Aktif dalam strategi ini adalah memposisikan guru sebagai orang
yang menciptakan suasana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam
belajar, sementara siswa sebagai peserta belajar yang harus aktif. Dalam proses
pembelajaran yang aktif, terjadi dialog interaksi antara siswa dengan siswa,
siswa dengan guru, atau siswa dengan sumber belajar lainnya.
Hamzah
B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:78) Pembelajaran aktif adalah
pada saat peserta didik aktif, terlibat dan peduli akan pendidikan mereka
sendiri. La Iru dan La Ode Safiun Arihi(2012:98-99), Pengembangan
pembelajaran ini menganggap bahwa
belajar merupakan proses aktif merangkai pemahaman untuk memperoleh pemahaman
baru. Teori belajar kontruktifisme merupakan titik berangkat pembelajaran ini. Sedangkan menurut Agus N. Cahyo (2012:137), belajar
aktif merupakan strategi belajar yang diartikan sebagai proses belajar belajar
mengajar yang mengunakan berbagai metode yang melibatkan pada keaktifan siswa
dan melibatkan berbagai potensi siswa baik yang bersifat fisik, mental,
emosional maupun intelektual untuk mencapai tujuan pendidikan yang berhubungan
dengan wawasan kognitif, afektif, dan psikomotor secara optimal.
2.
Inovatif
Hamzah
B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:106), pembelajaran inovatif
adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga
berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru. Pembelajaran
inivatif ini lebih mengarah kepada siswa. Hamzah B. Uno dan
Nurdin Mohamad (2011:11),
pembelajaran inovatif juga merupakan pembelajaran yang mendorong aktifitas
belajar. Maksud inovatif disini adalah dalam kegiatan pembelajaran itu terjadi
hal-hal yang baru, bukan saja oleh guru sebagai fasilitator belajar tetapi juga
oleh siswa yang sedang belajar. Dalam pembelajaran yang inovatif ini guru tidak
hanya tergantung pada materi pembelajaran yang ada pada buku tetapi dapat
menimplementasikan hal-hal baru yang sangat cocok dan relefan dengan masalah
yang sedang dipelajari oleh siswa. Demikian pula siswa, melalui aktifitas
belajar inovatif ini, siswa dapat menemukan caranya sendiri untuk memperdalam
hal-hal yang mereka pelajari.
3.
Kreatif
La
Iru dan La Ode Safiun Arihi (2012:99), Pembelajara PAIKEM juga dirancang
untuk mampu mengembangkan kreatifitas.pendidik haruslah memberi ruang yang
cukup bagi prakarsa, inisiatif, dan kreatifitas serta kemandirian siswa sesuai
dengan bakat minat dan pengembangan fisik serta psikologisnya. Hamzah B. Uno
dan Nurdin Mohamad (2011:12-13),
pembelajaran kreatif adalah salah satu pembelajaran yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Pembelajaran kreatif ini pada dasarnya
mengembangkan belahan otak kanan yang dalam teori Hemosfir disebut bahwa
belahan otak anak terdiri dari belahan kiri dan belahan kanan. Belahan kiri
sifatnya konvergen dengan ciri utamanya berpikir linear dan teratur , sementara
belahan otak kanan sifatnya diferegen dengan ciri utamanya berpikir konstruktif,
kreatif dan holistik atau bisa dilihat lebih jelas perbedaannya dalam Ipho
Santosa (2010:51)
Perbedaan Otak Kiri dan Otak Kanan
Otak Kiri
|
Otak Kanan
|
Rasional,
terkait IQ
|
Emosional,
terkait EQ
|
Kognitif, logis
|
Afektif,
intuitif
|
Realistis,
analisis
|
Imajinatif,
artistik
|
Kuantitatif,
aritmatik
|
Kualitatif,
spasial
|
Serial, linier
|
Paralel, lateral
|
Terencana,
kausal
|
Tak terencana,
impulsdif
|
Segmental, fokus
|
Holistik, difus
|
Verbal,
eksplisit
|
Visual, implisit
|
Intrapersonal, self-centric
|
Interpersonal, other-centric
|
Motorik kanan
|
Motorik kiri
|
Hamzah
B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:154), mengemukakan kreativitas adalah
1.
Kretif sering
digambarkan dengan kemampuan berpikir kritis dan banyak ide dan gagasan
2.
Orang kreatif melihat hal yang sama, tetapi
melalui cara berpikir yang beda.
3.
Kemampuan
menggambungkan sesuatu yang belum perna tergabung sebelumnya.
4.
Kemampuan untuk
menemukan atau mendapatkan ide dan pemecahan baru.
Hamzah B. Uno dan
Nurdin Mohamad (2011:13), hasil
penelitian para pakar psikologi pendidikan dan ahli-ahli instruksional
menemukan bahwa belahan otak kanan anak belum banyak dilibatkan dalam proses
pembelajaran. Kurikulum di Indonesia belum menyentuh bagaimana menggali potensi
siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran banyak bersifat kontruktif dengan
menekankan pada garapan domain kognitif. Hal ini dapat terlihat dari sistem
pendidikan kita yang masi banyak menggunakan hafalan dan ukuran keberhasilan
siswa ditentukan bagaimana kemampuan siswa menentukan jawaban atau memilih
pilihan jawaban yang paling objektif dari masalah yang dihadapkan pada siswa.
Sementara domain menciptakan sesuatusetelah belajar belum menjadi tujuan
pembelajaran. Dengan demikian pembelajaran kreatif menghedaki guru harus
kreatif, dan siswa dapat mengembangkan kreatifitasnya.
4.
Efektif
Menurut
Yusuf Hadi Miarso(1993) dalam Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad,(2011:173-174) pembelajaran
yang efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar yang
bermanfaat dan terfokus pada siswa melalui penggunaan prosedur penggunaan yang
tepat. Definisi ini mengandung arti bahwa pembelajaran yang efektif terdapat
dua hal penting yaitu terjadinya belajar pada siswa dan apa yang dilakukan guru
untuk mebelajarkan siswanya. Menurut Wotruba dan Wright (1985) dalam
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:174-190), mengidentifikasih 7 indikator yang dapat menunjukan pembelajaran
yang efektif.
1)
Pengorganisasian
materi yang baik
Pengorganisasian
adalah bagaimana cara mengurutkan materi yang akan disampaiokan secara logis
dan teratur, sehingga dapat dilihat kaitan antara topik yang satu dan topik
yang lainnya selama pertemuan berlangsung. Pengorganisasian materi terdiri
dari:
a)
Perincian
materi
b)
Urutan
materi dari yang mudah ke yang sukar
c)
Kaitannya
dengan tujuan.
2)
Komunikasi
yang efektif
Komunikasi
yang efektif dalam pembelajaran mencakup penyajian yang jelas, kelancaran berbicara,
interprestasi gagasan abstrak dengan contoh-contoh, kemudian wicara yang baik
(nada, intonasi, ekspresi), dan kemampuan untuk mendengar
3)
Penguasaan
dan antusiasme terhadap materi pelajaran
Seorang
guru harus mampu menghubungkan materi yang diajarkan dengan pengetahuan yang
telah dimiliki para siswanya, mampu mengaitkan materi dengan pengembangan yang
sedang terjadi sehingga proses belajar mengajar menjadi “hidup”. Hal yang
tatkalah pentingnya adalah seorang guru harus dapat mengambil manfaat dari hasil
penelitian yang relevan untuk dikembangkan sebagai bagian dari materi
pembelajaran.
4)
Sikap
positif terhadap siswa
Sikap
positif terhadap siswa dapat dicerminkan dalam beberapa cara, antara lain:
a)
Apakah
guru memberi bantuan, jika siswanya mengalami kesulitan dalam memahami materi
yang di berikan?
b)
Apakah
guru mendorong para siswanya untuk mengajukan pertanyaan atau memberi
tanggapan?
c)
Apakah
guru menyadari dan peduli apa yang dipelajari oleh siswanya diluar jam
pelajaran?
d)
Apakah
guru menyadari dan peduli dengan apa yang dipelajari siswanya?
5)
Pemberian
nilai yang adil
Keadilan
dalam pemberian nilai tercermin dari adanya:
a)
Kesesuaiaan
soal tes dengan materi yang diajarkan merupakan salah satu mengukur tolak
keadilan.
b)
Sikap
konsisten terhadap pencapaian tujuan pembelajaran
c)
Usaha
yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan
d)
Kejujuran
siswa dalam memperoleh nilai
e)
Pemberian
umpan balik terhadap hasil pekerjaan siswa
6)
Keluwesan
dalam pendekatan pembelajaran
Pendekatan
pembelajaran yang berfariasi merupakan salah satu petunjuk adanya semangat
dalam mengajar. Kegiatan pembelajaran seharusnya ditentukan berdasarkan karasteristik
siswa, karasteristik mata pelajaran, dan hambatan yang dihadapi. Karena
karasteristik yang berbeda, kendala yang berbeda menghendaki pendekatan yang
berbeda pula.
7)
Hasil
belajar siswa yang baik
Kunci
pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar adalah dengan menetapkan
indikator (petunjuk adanya perstasi tertentu) dikaitkan dengan prestasi yang
akan diukur. Contohnya untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat menerapkan
hidup tentang pola sehat, dapat dilihat dari indikator dengan melihat siswa
dapat memberikan contoh dari kebiasaan hidup sehat.
5.
Menyenangkan
La Iru dan La Ode Safiun Arihi (2012:100), pembelajaran yang
dilaksanakan harus dilakukan dengan tetap memperhatikan suasana belajar yang
menyenangkan.hal ini penting karena belajar akan efektif jika pembelajarannya
menyenangkan. Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:15), pembelajaran yang menyenangkan tentu tidak akan
berjalan hampa tanpa dibarengi dengan penyiapan suasana pembelajaran yang
mendorong siswa akan memperdalam apa yang dia pelajari. Dalam kaitan ini guru
yang baik, sebagaimana disebutkan bahwa peran guru sekarang inisangat efektif jika
guru memposisikan dirinya sebagai fasilitator belajar. Artinya guru menyediakan
situasi atau suasana agar pembelajaran itu berjalan dengan baik. Dalam kaitan
ini, hal yang oerlu disampaikan guru adalah:
1) Media pembelajaran disampaikan dengan baik
2) Lingkungan belajar diseting sesuai objek materi yang dipelajari
3) Metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan
karasteristik
4) Siswa diperlukan sebagai seorang yang perlu dilayani.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa ) PAIKEM adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif yang dimaksudkan bahwa dalam proses
pembelajaran guru harus mampu menciptakan suasana yang sedemikian rupa sehingga
siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. pembelajaran
inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa
sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru. pembelajaran kreatif adalah salah satu pembelajaran
yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui
penemuan-penemuan gagasan baru. pembelajaran
yang efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar yang
bermanfaat dan terfokus pada siswa melalui penggunaan prosedur penggunaan yang
tepat. Pembelajaran yang
menyenangkan adalah pembelajaran yang dinikmati dengan baik oleh siswa.
B. Saran
Saran penulis dalam model-model pembelajaran
sebagai kerangka untuk menycapai tujuan para calon guru khususnya dan umumnya bagi para pembaca semoga dengan adanya makalah ini bisa mendapatkan pengetahuan yang bisa diterapkan saat mengajar sehingga apa
yang dicita-citakan mengenai tujuan pendidikan bangsa Indonesia yaitu untuk
mewujudkan kecerdasan bangsa dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyo
Agus N. 2012. Panduan Aplikasi
Teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Jogjakarta: DIVA Press
Iru,
La dan La Ode Safiun Arihi. 2012. Analisis
Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan Model-model Pembelajaran. Bantul:
Multi Presindo.
Santosa
Ipho. 2010. 7 Keajaiban Rezeki. Jakarta:
PT Alex Media Komputindo
Uno Hamza B dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM.
Jajarta: PT. Bumi Aksara